Rabu, 31 Oktober 2012

Makalah Pengumpula Data dan Kutipan


MAKALAH
PENGUMPULAN DATA DAN KUTIPAN
Makalah ini Kami susun demi memenuhi panggilan tugas pada mata kuliah  BAHASA INDONESIA oleh  dosen pengampu


Disusun oleh :
1.      Isfa Waida                        (11110007)
2.      Nindah Yunitasari             (11110001)
3.      Lita Alvionita                    (11110065)
4.      Karunia Nanda Septiani    (11110077)
5.      Risa Asmaul Husna           (11110176)

PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2012


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat kepada setiap umat-Nya terutama nikmat iman, umur serta kesempatan sehingga pada kesempatan ini Penulis dapat menyelesaikan tugas perkuliahan pada mata kuliah berupa Makalah Bahasa Indonesia tentang Pengumpulan Data dan Kutipan ,sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Salam dan sholawat Penulis tidak lupa di haturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa Kita kepada dunia islam dengan mempertemukan Kita Kehadiran Allah SWT.
Kemudian Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas ini sekaligus pembinaanya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik sesuai dengan apa yang diketahui oleh Penulis.
Sebagai insan biasa penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan Makalah Pengumpulan Data dan Kutipan ,kesalahan dalam penulisan, kesalahan dalam penggunaan kata, kesalahan dalam pengungkapan materi dst. Namun sebagai insan binasa Penulis menyadari juga bahwa sedikkitpun ilmu pasti akan berguna ,sehingga dari kata itu tercermin bahwa Penulis harapkan Makalah Pengumpulan Data dan Kutipan dapat menyumbang pada syaraf otak manusia sebagai pembentukan konsep diri ,walaupun nanti tergerus usia dan hanya meninggalkan pemikiranya.
Demikian kata pengantar ini, Kami susun dan semoga Makalah Penumpulan Data dan Kutipan dapat digunakan sebagaimana semestinya untuk semua kalangan, baik Penulis sendiri maupun orang lain.

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul  ………………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar  ……………………………………………………………………….... 2
Daftar Isi  ……………………………………………………………………………..... 3
BAB I : PENDAHULUAN  ……………………………………………………………. 4
A.    Latar Belakang  ……………………………………………………………….... 4
B.     Rumusan Masalah   ……………………………………………………………... 5
C.     Tujuan Penulisan  ……………………………………………………………..... 5
D.    Manfaat Penulisan  …………………………………………………………....... 6
BAB II : PEMBAHASAN  …………………………………………………………...... 7
A.    Pengumpulan Data ...................................................................................... 7
B.     Kutipan ...................................................................................................... 13
BAB III : PENUTUP …………………………………………………………………..... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18






BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.
Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang amat penting dan strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.


Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.
B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana tehnik pengumpulan data ?
2.      Bagaimana wawancara dan angket ?
3.      Apa saja observasi dan penelitian di lapangan ?
4.      Apa yang dimaksud penelitian pendapat ?
5.      Apa yang dimaksud penelitian kepustakaan ?
6.      Komponen apa saja di dalam mekanisme perpustakaan ?
7.      Bagaimana cara pencacatan data ?
8.      Apa saja tujuan dan jenis kutipan ?
9.      Apa saja prinsip-prinsip mengutip ?
10.  Bagaimana cara mengutip dan tanggung jawab  penulis.

C.   TUJUAN PENULISAN
Setiap melakukan penyusunan makalah dalam segala bidang dan semua orang pasti memilki tujuan dari penyusunan makalah tersebut. Tujuan penulisan pada makalah Pengumpulan Data dan Kutipan yang diambil pada setiap point pada rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.      Pemahaman pada pengumpulan data dan kutipan.
2.      Pemahaman dan pelaksanaan pengumpulan data dan kutipan dengan baik.
3.      Pemahaman pada berbagai anggota akademik terhadap budaya akademik di Perguruan Tinggi dalam hal mengerti tentang pengertian pengumpulan dan kutipan.


D.   MANFAAT PENULISAN
Setiap makalah pasti memiliki manfaat penulisan masing-masing yang berbeda-beda, sebagaimana makalah lain Makalah Aktualisasi Pancasila ini juga tidak jauh berbeda dari makalah lain. Berbagai macam manfaat penulisan Makalah Aktualisasi Pancaila sebagai berikut :
1.      Mengetahui dan menerapkan tentang Teknik Pengumpulan data.
2.      Mengetahui dan menerapkan Observasi dan Penelitian Lapangan.
3.      Mengetahui dan menerapkan tujan membuat kutipan yang baik.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGUMPULAN DATA
1.     Teknik Pengumpulan Data
Dalam Bab v telah diuraikan bahwa sebuah topik yang akan digarap harus dipersempit ruang lingkupnya, Dengan menetapkan dan mempersempit sebuah topik. Maka penulis akan lebih memusatkan perhatihanya pada masalah yang khusus itu. Sehingga dapat mencari bahan-bahan yang khusus itu. Maka terbukalah pula  kemungkinan untuk membahas topik itu secara terperinci dan memdalam. Pada tahap pertama semua bahan yang dikumpulkan itu disebut data atau informasi. Sebuah digunakan dalam karangan, semua data harus dievaluasi kebenarannya, Apakah informasi itu bersifat faktual. Walaupun pada prinsipnya semua data informasi harus diuji untuk mengetahui apakah semua itu merupakan fakta atau bersifat faktual, namun sering terjadi juga bahwa usaha semacam itu bisa tidak berhasil. Namun data yang telah dikumpulkan itu bisa dipercaya kebenarannya, Misalnya angka-angka statistik tentang impoe-ekspor, statistik kependudukan ,sbb. Data semacam itu tetap dipergunakan dan tetap disebut sebagai data.
Ada macam-macam cara yang dapat  dipergunakan untuk mengumpulkan data, informasi, serta menguji data dan informasi tersebut. Cara-cara tersebut adalah mengadakan Wawancara, mengadakan angket, mengadakan observasi, penilitian lapangan atau mengadakan penilitian kepustakaan. Bab ini akan mengkhususkan pembicaraan mengenai penilitian melalui kepustakaan, karena dua alasan, pertama, metode yang lain akan dibicarakan dalam mata kuliah metode riset, sedangkan penilitian kepustakaan  biasannya digabungkan dalam mata kuliah bahasa, dan kedua, penilian kepustakaan lebih mudah dilaksanakan oleh semua mahasiswa, tanpa mengorbankan Waktu, biaya, dan tenaga yang terlampau banyak.




           2.Wawancara dan Angket
                   Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data  mengajukan pertanyaan langsung  kepada seorang informasi atau seorang autoritas.  Pertanyaan-Pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan kepada informasi-informasi untuk topik yang akan digarap. Dalam  mempergunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan penannya tidak semata-mata tergantung dari pertanyaan – pertanyaaan yang telah disiapkan itu. Bila ada  informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, maka penannya akan mengajukan pertanyaan baru di luar daftar tersebut. Daftar pertanyaan atau daftar  kuesioner tetap terjadi panduan , sehingga pertayaan dari dafta kuensionernya Daftar kuesioner dapat juga dijawab secara tertulis oleh inforormasi atau angket. Angket mempunyai keuntungan  lain  bila dibandingkan dengan wawancara, yaitu secara kuantitatif peniliti dapat memperoleh data yang cukup banyak, yang tersebar secara merata dalam wilayah yang akan disilidiki.
Antara wawancara dan Angket terdapat keuntungan dan kekurangan masing- masing. Pada wawancara hasil yang diperolah secara kuantitatif dapat dipertanggungjawabkan, mempunyai nilai yang tinggi. Semua kesalahan- paham dapat dihindari. Pertanyaan – pertanyaan yang disiapkan dapat dijawab oleh informasi dengan penjelasan-penjelasan tambahan, setiap pertanyaan dapat dipertimbangkan lebih lanjut dalam wawancara. Tetapi di pihak lain wawancara mempunyai kelemahan tertentu yaitu data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas, dan bila harus dilakukan dalam suatu wilayah yang luas, maka akan memakan biaya dan waktu yang cukup banyak. Sebaliknya Angket tertulis juga mempunyai kebaikan dan kelemahan tertentu.
Kebaikannya adalah bahwa secara kuantitatif data dan informasi yang masuk cukup banyak, dan dapat tersebar merata dalam suatu wilayah yang luas, walaupun kenyataannya  tidak semua daftar kuesioner  bisa terjadi salah paham sehingga dikembalikan. Kelemahannya adalah bahwa bisa terjadisalah paham sehingga jawaban berlainan dari apa yang ditanyakan, ada pertanyaan yang mungkin tidak dijawab. Jawaban-jawaban mungkin tidak  jelas karena informasi dibatasi oleh ruang yang tersedia. Dengan demikian gabungan antara kedua cara itu akan membawa manfaat yang lebih besar.

3.      Observasi dan Penilitian Lapangan
Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti. Sedangkan penilitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembalin atas semua yang yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tapat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuesioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat.

4.      Penelitian Pendapat
Melalui pengamatan penulis sebenarnya sudah dapat mengambil suatu kesimpulan atau pendapat. Namun proses pengamatan itu dapat terjadi berulang-ulang,sehingga dapat timbul bermacam-macam pendapat atau kesimpulan sesuai dengan jumlah pengamatan atas peristiwa yang sama itu, tetapi yang masing-masingnya mempunyai cirri-ciri yang khusus. Sebab itu semua bahan itu harus diolah kembali,semua pendapat yang pernah diambilnya harus digarap sekali lagi untuk menarik kesimpulan-kesimpulan baru. Analisa merupakan suatu proses memecahkan sesuatu kedalam bagian-bagian yang saling berhubungan; sebaliknya sintese adalah proses menggabungkan beberapa bagian atau unsur-unsur yang berdiri sendiri kedalam suatu kesatuan.



            5. Penelitian Kepustakaan
                        Dalam rangka penelitian kepustakaan perlu dibedakan tiga golongan buku atau bahan bacaan yang diperlukan dalam suatu karya. Pertama,buku-buku atau bacaan yang memberikan gambaran umum mengenai persoalan yang akan digarap. Kedua, buku-buku yang harus dibaca secara mendalam dan cermat. Ketiga, bahan bacaan tambahan yang akan menyediakan informasi untuk melengkapi karya tulis yang masih kurang. Tujuan penelitian kepustakaan adalah untuk melatih pengarang membaca secara kritis segala bahan yang dijumpainya. Mereka yang belum mempunyai pengalaman atau dasar pengetahuan yang kuat,akan beranggapan bahwa semua tulisan itu dapat dipercaya. Kenyataanyan,banyak dari tulisan-tulisan itu yang isinya kurang baik,atau penuh dengan prasangka-prasangka. Di samping itu ada karangan yang memperlihatkan kejujuran dan ketajaman pengarang yang mencoba menemukan kebenaran dengan tidak menyetujuinya. Maka dari itu perlu bagi setiap orang untuk membaca semua karangan dengan cermat dan kritis.
            6. Mekanisme Perpustakaan
                        Walaupun perpustakaan itu menyimpan hasil-hasil yang terbaik ,namun ia dapat memberi bahan-bahan mentah bagi karya tulis. Untuk mengumpulkan bahan-bahan mentah diperpustakaan itu seorang penulis tidak perlu membaca semua buku yang tersedia. Walaupun harus diakui bahwa setiap koleksi tiap perpustakaan bersifat unik, namun mekanisme yang dipakai untuk menyelidiki buku-buku tersebut bersifat standar. Mekanisme standar yang dipakai pada semua perpustakaan untuk membantu setiap orang guna mencari bahan yang diperlukan yaitu:
            a) Kartu-kartu Katalog
Pada setiap perpustakaan disediakan kartu-kartu catalog yang memuat keterangan tentang buku yang terdapat dalam perpustakaan itu. Kartu-kartu itu besarnya kira-kira 7,5x12,5cm, disusun berdasarkan urutan nama-nama pengarangnya secara alfabetis. Kemudian dicantumkan pula judul buku dan pokok uraiannya. Mungkin terdapat variasi penyimpanan, namun prinsip kartu pengarang merupakan dasar pada umumnya.
            b) Buku-buku Referensi
                        Buku-buku referensi adalah buku-buku yang dimaksudkan untuk dipakai sebagai penerangan atau sebagai dasar untuk mencari keterangan yang khusus mengenai pokok-pokok tertentu. Yang termasuk dalam buku-buku referensi adalah:
            1. Buku Katalogus
Buku katalogus adalah sebuah buku berisi buku-buku yang terdapat diberbagai perpustakaan,sebagai pelengkap kartu-kartu katalog. Buku katalogus ini dapat diterbitkan juga oleh peneliti-peneliti atau badan-badan yang terkenal sebagai pemberitahuan kepada perpustakaan atau instansi tentang buku-buku yang diterbitkan dalam jangka waktu satu tahun atau lebih. Oleh sebab itu jika ingin mengetahui tentang buku-buku yang baru,hendaknya mencari buku-buku katalogus diruang baca.
            2. Indeks Majalah
Artikel-artikel dalam majalah merupakan bahan bacaan yang penting,tetapi artikel-artikel itu tidak didaftarkan dalam catalog,hanya nama majalah itu sendiri yang bisa dimasukkan dalam kartu katalog. Untuk mencari artikel-artikel yang terdapat didalam majalah ,maka oleh redaksi biasanya dibuat daftar tentang semua artikel yang pernah ditulis dalam majalah tersebut,daftar tersebut dinamakan indeks majalah.
            3. Indeks Harian
Pada umumnya artikel-artikel dalam harian-harian tidak dimasukkan dalam daftar indeks. Tetapi ada beberapa harian yang terkenal biasanya membuat indeks bagi artikel-artikel atau berita-berita yang dimuat dalam harian tersebut. Harian yang terkenal yang biasanya memuat indeks bagi berita-berita atau artikel-artikel yang pernah dimuatnya adalah New York Times. Harian-harian Indonesia belum memiliki indeks. Untuk kepentingan penelitian dikemudian hari sebaiknya harian-harian yang besar sudah memikirkan hal itu.


            4. Kamus Umum
Kamus umum yang tidak dipersingkat,merupakan sumber yang paling baik tentang kata-kata umum. Ia memberikan keterangan tentang maknanya, ejaanya, etimologinya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Indonesia, kamus umum yang dianggap baik adalah kamus umum bahasa Indonesia yang disusun oleh poerwadarminta.
5.      Ensiklopedia Umum
Sebuah ensiklopedia umum berusaha member artikel-artikel yang obyektif dan dapat di percaya,serta pokok-pokok persoalan yang dapat perhatian umum. Untuk mencari bahan-bahan keterangan, hendaknya digunakan ensiklopedia terbitan terakhir, karena juga mencerminkan hasil-hasil karya sarjana  terakhir.
     
6.      Buku-buku referensi lainnya
Disamping pokok-pokok yang telah di uraikan di atas buku referensi juga meliputi dokumen-dokumen pemerintah, buku-buku tahunan, dan buku-buku dari sumber-sumber khusus.

 7.  pencatatan data  
Penulis di hadapkan pada langkah mencatat bahan-bahan yang dianggapnya penting atau di perlukan dalam penyusunan karangannya.


B.     KUTIPAN
1.      Tujuan Membuat Kutipan
Kutipan berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang sebuah pendapat.
2.      Jenis kutipan
·         Kutipan langsung
Yaitu pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli.
·         Kutipan tak langsung
Yaitu pinjaman pendapat seorang pengarang berupa inti sari dari pendapat tersebut.
3.      Prinsip-Prinsip Mengutip
beberapa prinsip dari mengutip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:
ü  Jangan mengadakan perubahan
ü  Bila ada kesalahan penulis tidak boleh memperbaiki klesalahan-kesalahan itu.
ü  Menghilangkan bagian kutipan
4.      Cara-cara mengutip
a)      Kutipan Langsung yang Tidak Lebih dari Empat Baris
Yaitu di masukkan dalam teks dengan cara berikut:
Ø  Kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks;
Ø  Jarak antara baris degan baris dua spasi;
Ø  Kutipan itu diapit dengan tanda kutip;
Ø  Sesudah kutipan selesai di beri nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung di tempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomorhalaman kutipan itu.




b)      Kutipan Langsung yang Lebih dari Empat Baris
Yaitu dengan cara:
Ø  Kutipan itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
Ø  Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
Ø  Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung di tempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu;
Ø  Seluruh kutipan itu di masukkan ke dalam 5-7 ketikan; bila kutipan itu di mulai dengan alenia baru, maka barisn pertama dari kutipan itu di masukkan lagi 5-7 ketikan.

c)      Kutipan Tak Langsung
Biasannya inti atau sari pendapat itu yang di gunakan. Sebab kutipan itu tidk boleh mempergunakan tanda kutip. Beberapa syarat harus diperhatikan untuk membuat kutipan tak laangsung:
·         Kutipan itu diintegrasikan dengan teks;
·         Jarak antar baris dua spasi;
·         Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
·         Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas,atau dalam kurung di tempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

d)     Kutipan pada Catatan Kaki
Selain dari kutipan yang di masukkan kedalam teks seperti telah di uraikan di atas, ada pula kutipan yang di tempatkan pada catatan kaki. Bila cara demikian yang dipergunakan, maka kutipan demikian selalu di tempatkan dalam spasi rapat, biarpun kutipan itu singkat saja. Demikian juga kutipan itu dimasukkan dalam tanda kutip, dan tanda kutip tepat seperti teks aslinya.

e)      Kutipan Atas ucapan Lisan
Bila penulis ingin memasukkan juga kutipan-kutipan semacam ini di dalam tulisannya, maka sebaiknya ia memperlihatkan naskah kutipan itu terlebih dahulu kepada orang yang member keterangan itu untuk mendapatkan pengesahannya. Kalau ada kekurangan atau kesalahan dapat diadakan perbaikan terlebih dahulu oleh yang bersangkutan.
Sumber ucapan-ucapan lisan itu dpat di masukkan langsung dalam teks, dapat pula di masukkan dalam catatan kaki seandainya akan mengganggu jalannya teks itu sendiri.

f)       Variasi Membuat Kutipan
Ada beberapa cara lain  untuk membuat kutipan-kutipan itu. Salah satu cara (terutama untuk kutipan yang singkat) adalah langsung mulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat (bisa koma, frasa yang bebas, bisa juga titik) disusul dengan sisipan penjelas tentang ucapan atau pendapat itu untuk mengetahui siapa yang berkata demikian. Perhentian itu dapat dilakukan sesudah sebuah kata, dapat pulasesudah sebuah frasa atau kalimat singkat.


5.      Tanggung Jawab Penulis
Dalam hubungan dengan persoalan tanggung jawab ini, harus diingat bahwa kutipan itu dapat di buat sekurang-kurangnya untuk dua tujuan yang berbeda; pertama, kutipan dibuat untuk mengadakan sorotan, analisa, atau kritik, dan kedua, kutipan dibuat untuk membuat sebuah uraian.





BAB III
PENUTUP


A.    SIMPULAN
Setiap melakukan penyusunan makalah dalam segala bidang dan semua orang pasti memilki tujuan dari penyusunan makalah tersebut. Tetapi dalam penulisan atau penyussunan harus sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku dan juga dapat di pertanggungjawabkan.

B.     SARAN DAN KRITIKAN

Penulis mengingatkan kembali bahwa makalah ini kurang dari sempurna, seperti pepatah :
o   Di dunia ni tidak ada yang sempurna,Kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan Kekurangan milik manusia.
o   Sehebat apapun manusia tak lain dan tak bukan karena kehebatan Allah SWT.
o   Di atas langit masih ada langit.
Semua itu menerangkan kekuragan pada setiap insan biasa dan binasa, saat ini tidak bisa apa-apa dan atau setelah menjadi luar biasa jangan lupa kan binasa. Sama halnya makalah ini yang banyak kekurangan dalam berbagai aspek, namun demi melaksanakan perbaikan dari setiap fase perkembangan pesnyusunan makalah selanjutnya Penulis harapkan saran dan kritikan dari pembaca dan terutama Dosen Pengampu. Tidak lupa Penulis mengucapkan permohonan maaf pada kesalahan-kesalahan yang ada pada makalah ini.





DAFTAR PUSTAKA


-          Keraf, Gorys,1980. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Ende Flores.Nusa Indah.
-          Surono,dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Semarang.Farindo.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar