MAKALAH
PENGUMPULAN
DATA DAN KUTIPAN
Makalah ini Kami susun demi
memenuhi panggilan tugas pada mata kuliah BAHASA INDONESIA oleh dosen
pengampu
Disusun
oleh :
1.
Isfa
Waida (11110007)
2.
Nindah
Yunitasari (11110001)
3.
Lita Alvionita (11110065)
4.
Karunia
Nanda Septiani (11110077)
5.
Risa
Asmaul Husna (11110176)
PENDIDIKAN
PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
IKIP
PGRI SEMARANG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan limpahan nikmat kepada setiap umat-Nya terutama nikmat iman, umur
serta kesempatan sehingga pada kesempatan ini Penulis dapat menyelesaikan tugas
perkuliahan pada mata kuliah berupa Makalah Bahasa Indonesia tentang Pengumpulan Data dan Kutipan
,sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Salam dan sholawat Penulis tidak
lupa di haturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa Kita
kepada dunia islam dengan mempertemukan Kita Kehadiran Allah SWT.
Kemudian Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas ini sekaligus pembinaanya ,sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik sesuai dengan apa yang
diketahui oleh Penulis.
Sebagai insan biasa penulis menyadari banyak
kekurangan dalam penyusunan Makalah Pengumpulan
Data dan Kutipan ,kesalahan dalam penulisan, kesalahan dalam penggunaan kata, kesalahan dalam pengungkapan materi dst. Namun sebagai insan binasa Penulis
menyadari juga bahwa sedikkitpun ilmu pasti akan berguna ,sehingga dari kata
itu tercermin bahwa Penulis harapkan Makalah Pengumpulan Data dan Kutipan
dapat menyumbang pada syaraf otak manusia sebagai pembentukan konsep diri
,walaupun nanti tergerus usia dan hanya meninggalkan pemikiranya.
Demikian kata pengantar ini, Kami susun dan semoga
Makalah Penumpulan Data dan
Kutipan dapat
digunakan sebagaimana semestinya untuk semua kalangan, baik Penulis sendiri maupun orang lain.
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul ………………………………………………………………………… 1
Kata
Pengantar ……………………………………………………………………….... 2
Daftar
Isi ……………………………………………………………………………..... 3
BAB
I : PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 4
A. Latar
Belakang ……………………………………………………………….... 4
B. Rumusan
Masalah
……………………………………………………………...
5
C. Tujuan
Penulisan ……………………………………………………………..... 5
D. Manfaat
Penulisan …………………………………………………………....... 6
BAB
II : PEMBAHASAN …………………………………………………………...... 7
A.
Pengumpulan
Data
......................................................................................
7
B.
Kutipan
......................................................................................................
13
BAB
III : PENUTUP …………………………………………………………………..... 17
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................
18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara
yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi
alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang
dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan
sebaginya.
Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang
amat penting dan strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian.
Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk
menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi
tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris,
dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan
ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan
oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas
sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada
unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan
dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang
bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam
hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
tehnik pengumpulan data ?
2.
Bagaimana
wawancara dan angket ?
3.
Apa
saja observasi dan penelitian di lapangan ?
4.
Apa
yang dimaksud penelitian pendapat ?
5.
Apa
yang dimaksud penelitian kepustakaan ?
6.
Komponen
apa saja di dalam mekanisme perpustakaan ?
7.
Bagaimana
cara pencacatan data ?
8.
Apa
saja tujuan dan jenis kutipan ?
9.
Apa
saja prinsip-prinsip mengutip ?
10. Bagaimana cara mengutip dan tanggung jawab penulis.
C.
TUJUAN
PENULISAN
Setiap melakukan penyusunan makalah
dalam segala bidang dan semua orang pasti memilki tujuan dari penyusunan
makalah tersebut. Tujuan penulisan pada makalah Pengumpulan Data dan Kutipan
yang diambil pada setiap point pada rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman
pada pengumpulan data dan
kutipan.
2. Pemahaman
dan pelaksanaan pengumpulan data
dan kutipan dengan baik.
3. Pemahaman
pada berbagai anggota akademik terhadap budaya akademik di Perguruan Tinggi
dalam hal mengerti tentang
pengertian pengumpulan dan kutipan.
D.
MANFAAT
PENULISAN
Setiap makalah pasti memiliki manfaat penulisan
masing-masing yang berbeda-beda, sebagaimana makalah lain Makalah Aktualisasi
Pancasila ini juga tidak jauh berbeda dari makalah lain. Berbagai macam manfaat
penulisan Makalah Aktualisasi Pancaila sebagai berikut :
1. Mengetahui
dan menerapkan tentang Teknik
Pengumpulan data.
2. Mengetahui
dan menerapkan Observasi dan
Penelitian Lapangan.
3. Mengetahui
dan menerapkan tujan membuat
kutipan yang baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGUMPULAN DATA
1. Teknik
Pengumpulan Data
Dalam Bab v telah diuraikan bahwa sebuah topik yang akan
digarap harus dipersempit ruang lingkupnya, Dengan menetapkan dan mempersempit
sebuah topik. Maka penulis akan lebih memusatkan perhatihanya pada masalah yang
khusus itu. Sehingga dapat mencari bahan-bahan yang khusus itu. Maka terbukalah
pula kemungkinan untuk membahas topik
itu secara terperinci dan memdalam. Pada tahap pertama semua bahan yang
dikumpulkan itu disebut data atau informasi. Sebuah digunakan dalam karangan,
semua data harus dievaluasi kebenarannya, Apakah informasi itu bersifat
faktual. Walaupun pada prinsipnya semua data informasi harus diuji untuk
mengetahui apakah semua itu merupakan fakta atau bersifat faktual, namun sering
terjadi juga bahwa usaha semacam itu bisa tidak berhasil. Namun data yang telah
dikumpulkan itu bisa dipercaya kebenarannya, Misalnya angka-angka statistik
tentang impoe-ekspor, statistik kependudukan ,sbb. Data semacam itu tetap
dipergunakan dan tetap disebut sebagai data.
Ada macam-macam cara yang dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data,
informasi, serta menguji data dan informasi tersebut. Cara-cara tersebut adalah
mengadakan Wawancara, mengadakan angket, mengadakan observasi, penilitian
lapangan atau mengadakan penilitian kepustakaan. Bab ini akan mengkhususkan
pembicaraan mengenai penilitian melalui kepustakaan, karena dua alasan,
pertama, metode yang lain akan dibicarakan dalam mata kuliah metode riset,
sedangkan penilitian kepustakaan
biasannya digabungkan dalam mata kuliah bahasa, dan kedua, penilian
kepustakaan lebih mudah dilaksanakan oleh semua mahasiswa, tanpa mengorbankan
Waktu, biaya, dan tenaga yang terlampau banyak.
2.Wawancara dan Angket
Wawancara
atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informasi atau seorang
autoritas. Pertanyaan-Pertanyaan yang
diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan kepada
informasi-informasi untuk topik yang akan digarap. Dalam mempergunakan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan penannya tidak semata-mata tergantung dari pertanyaan – pertanyaaan
yang telah disiapkan itu. Bila ada
informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, maka penannya
akan mengajukan pertanyaan baru di luar daftar tersebut. Daftar pertanyaan atau
daftar kuesioner tetap terjadi panduan ,
sehingga pertayaan dari dafta kuensionernya Daftar kuesioner dapat juga dijawab
secara tertulis oleh inforormasi atau angket. Angket mempunyai keuntungan lain
bila dibandingkan dengan wawancara, yaitu secara kuantitatif peniliti
dapat memperoleh data yang cukup banyak, yang tersebar secara merata dalam
wilayah yang akan disilidiki.
Antara
wawancara dan Angket terdapat keuntungan dan kekurangan masing- masing. Pada
wawancara hasil yang diperolah secara kuantitatif dapat dipertanggungjawabkan,
mempunyai nilai yang tinggi. Semua kesalahan- paham dapat dihindari. Pertanyaan
– pertanyaan yang disiapkan dapat dijawab oleh informasi dengan
penjelasan-penjelasan tambahan, setiap pertanyaan dapat dipertimbangkan lebih
lanjut dalam wawancara. Tetapi di pihak lain wawancara mempunyai kelemahan
tertentu yaitu data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas, dan bila
harus dilakukan dalam suatu wilayah yang luas, maka akan memakan biaya dan
waktu yang cukup banyak. Sebaliknya Angket tertulis juga mempunyai kebaikan dan
kelemahan tertentu.
Kebaikannya
adalah bahwa secara kuantitatif data dan informasi yang masuk cukup banyak, dan
dapat tersebar merata dalam suatu wilayah yang luas, walaupun kenyataannya tidak semua daftar kuesioner bisa terjadi salah paham sehingga
dikembalikan. Kelemahannya adalah bahwa bisa terjadisalah paham sehingga
jawaban berlainan dari apa yang ditanyakan, ada pertanyaan yang mungkin tidak
dijawab. Jawaban-jawaban mungkin tidak
jelas karena informasi dibatasi oleh ruang yang tersedia. Dengan
demikian gabungan antara kedua cara itu akan membawa manfaat yang lebih besar.
3. Observasi
dan Penilitian Lapangan
Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek
yang akan diteliti. Sedangkan penilitian lapangan adalah usaha pengumpulan data
dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembalin atas
semua yang yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu yang
singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Dalam
hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tapat mengenai
obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuesioner yang tepat atau dapat
menyusun suatu desain penelitian yang cermat.
4. Penelitian Pendapat
Melalui
pengamatan penulis sebenarnya sudah dapat mengambil suatu kesimpulan atau
pendapat. Namun proses pengamatan itu dapat terjadi berulang-ulang,sehingga
dapat timbul bermacam-macam pendapat atau kesimpulan sesuai dengan jumlah
pengamatan atas peristiwa yang sama itu, tetapi
yang masing-masingnya mempunyai cirri-ciri yang khusus. Sebab itu semua bahan
itu harus diolah kembali,semua pendapat yang pernah diambilnya harus digarap
sekali lagi untuk menarik kesimpulan-kesimpulan baru. Analisa merupakan suatu
proses memecahkan sesuatu kedalam bagian-bagian yang saling berhubungan;
sebaliknya sintese adalah proses menggabungkan beberapa bagian atau unsur-unsur
yang berdiri sendiri kedalam suatu kesatuan.
5.
Penelitian Kepustakaan
Dalam
rangka penelitian kepustakaan perlu dibedakan tiga golongan buku atau bahan
bacaan yang diperlukan dalam suatu karya. Pertama,buku-buku atau bacaan yang
memberikan gambaran umum mengenai persoalan yang akan digarap. Kedua, buku-buku
yang harus dibaca secara mendalam dan cermat. Ketiga, bahan bacaan tambahan
yang akan menyediakan informasi untuk melengkapi karya tulis yang masih kurang.
Tujuan penelitian kepustakaan adalah untuk melatih pengarang membaca secara
kritis segala bahan yang dijumpainya. Mereka yang belum mempunyai pengalaman
atau dasar pengetahuan yang kuat,akan beranggapan bahwa semua tulisan itu dapat
dipercaya. Kenyataanyan,banyak dari tulisan-tulisan itu yang isinya kurang
baik,atau penuh dengan prasangka-prasangka. Di samping itu ada karangan yang
memperlihatkan kejujuran dan ketajaman pengarang yang mencoba menemukan
kebenaran dengan tidak menyetujuinya. Maka dari itu perlu bagi setiap orang
untuk membaca semua karangan dengan cermat dan kritis.
6.
Mekanisme Perpustakaan
Walaupun
perpustakaan itu menyimpan hasil-hasil yang terbaik ,namun ia dapat memberi bahan-bahan mentah bagi karya tulis.
Untuk mengumpulkan bahan-bahan mentah diperpustakaan itu seorang penulis tidak
perlu membaca semua buku yang tersedia. Walaupun harus diakui bahwa setiap
koleksi tiap perpustakaan bersifat unik, namun
mekanisme yang dipakai untuk menyelidiki buku-buku tersebut bersifat standar.
Mekanisme standar yang dipakai pada semua perpustakaan untuk membantu setiap
orang guna mencari bahan yang diperlukan yaitu:
a)
Kartu-kartu Katalog
Pada setiap perpustakaan disediakan
kartu-kartu catalog yang memuat keterangan tentang buku yang terdapat dalam
perpustakaan itu. Kartu-kartu itu besarnya kira-kira 7,5x12,5cm, disusun
berdasarkan urutan nama-nama pengarangnya secara alfabetis. Kemudian
dicantumkan pula judul buku dan pokok uraiannya. Mungkin terdapat variasi
penyimpanan, namun prinsip kartu pengarang merupakan dasar pada umumnya.
b)
Buku-buku Referensi
Buku-buku
referensi adalah buku-buku yang dimaksudkan untuk dipakai sebagai penerangan
atau sebagai dasar untuk mencari keterangan yang khusus mengenai pokok-pokok
tertentu. Yang termasuk dalam buku-buku referensi adalah:
1.
Buku Katalogus
Buku katalogus adalah sebuah buku berisi
buku-buku yang terdapat diberbagai perpustakaan,sebagai pelengkap kartu-kartu
katalog. Buku katalogus ini dapat diterbitkan juga oleh peneliti-peneliti atau
badan-badan yang terkenal sebagai pemberitahuan kepada perpustakaan atau
instansi tentang buku-buku yang diterbitkan dalam jangka waktu satu tahun atau
lebih. Oleh sebab itu jika ingin mengetahui tentang buku-buku yang
baru,hendaknya mencari buku-buku katalogus diruang baca.
2.
Indeks Majalah
Artikel-artikel dalam majalah merupakan
bahan bacaan yang penting,tetapi artikel-artikel itu tidak didaftarkan dalam catalog,hanya
nama majalah itu sendiri yang bisa dimasukkan dalam kartu katalog. Untuk
mencari artikel-artikel yang terdapat didalam majalah ,maka oleh redaksi
biasanya dibuat daftar tentang semua artikel yang pernah ditulis dalam majalah
tersebut,daftar tersebut dinamakan indeks majalah.
3.
Indeks Harian
Pada umumnya artikel-artikel dalam
harian-harian tidak dimasukkan dalam daftar indeks.
Tetapi ada beberapa harian yang terkenal biasanya membuat indeks bagi
artikel-artikel atau berita-berita yang dimuat dalam harian tersebut. Harian
yang terkenal yang biasanya memuat indeks bagi berita-berita atau
artikel-artikel yang pernah dimuatnya adalah New York Times. Harian-harian
Indonesia belum memiliki indeks. Untuk kepentingan penelitian dikemudian hari
sebaiknya harian-harian yang besar sudah memikirkan hal itu.
4.
Kamus Umum
Kamus umum yang tidak
dipersingkat,merupakan sumber yang paling baik tentang kata-kata umum. Ia
memberikan keterangan tentang maknanya, ejaanya, etimologinya dan lain sebagainya. Dalam
bahasa Indonesia, kamus umum yang dianggap baik adalah kamus umum bahasa
Indonesia yang disusun oleh poerwadarminta.
5. Ensiklopedia Umum
Sebuah
ensiklopedia umum berusaha member artikel-artikel yang obyektif dan dapat di
percaya,serta pokok-pokok persoalan yang dapat perhatian umum. Untuk mencari
bahan-bahan keterangan, hendaknya digunakan ensiklopedia terbitan terakhir,
karena juga mencerminkan hasil-hasil karya sarjana terakhir.
6.
Buku-buku
referensi lainnya
Disamping pokok-pokok yang telah di
uraikan di atas buku referensi juga meliputi dokumen-dokumen pemerintah,
buku-buku tahunan, dan buku-buku dari sumber-sumber khusus.
7.
pencatatan data
Penulis
di hadapkan pada langkah mencatat bahan-bahan yang dianggapnya penting atau di
perlukan dalam penyusunan karangannya.
B.
KUTIPAN
1.
Tujuan
Membuat Kutipan
Kutipan
berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang sebuah pendapat.
2. Jenis kutipan
·
Kutipan langsung
Yaitu pinjaman pendapat
dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari
sebuah teks asli.
·
Kutipan tak langsung
Yaitu pinjaman pendapat
seorang pengarang berupa inti sari dari pendapat tersebut.
3. Prinsip-Prinsip Mengutip
beberapa
prinsip dari mengutip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan
adalah:
ü Jangan
mengadakan perubahan
ü Bila
ada kesalahan penulis tidak boleh memperbaiki klesalahan-kesalahan itu.
ü Menghilangkan
bagian kutipan
4. Cara-cara mengutip
a) Kutipan
Langsung yang Tidak Lebih dari Empat Baris
Yaitu di masukkan dalam
teks dengan cara berikut:
Ø Kutipan
itu diintegrasikan langsung dengan teks;
Ø Jarak
antara baris degan baris dua spasi;
Ø Kutipan
itu diapit dengan tanda kutip;
Ø Sesudah
kutipan selesai di beri nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau
dalam kurung di tempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomorhalaman kutipan itu.
b) Kutipan
Langsung yang Lebih dari Empat Baris
Yaitu dengan cara:
Ø Kutipan
itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
Ø Jarak
antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
Ø Sesudah
kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam
kurung di tempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat terdapat kutipan itu;
Ø Seluruh
kutipan itu di masukkan ke dalam 5-7 ketikan; bila kutipan itu di mulai dengan
alenia baru, maka barisn pertama dari kutipan itu di masukkan lagi 5-7 ketikan.
c) Kutipan
Tak Langsung
Biasannya
inti atau sari pendapat itu yang di gunakan. Sebab kutipan itu tidk boleh
mempergunakan tanda kutip. Beberapa syarat harus diperhatikan untuk membuat
kutipan tak laangsung:
·
Kutipan itu diintegrasikan dengan teks;
·
Jarak antar baris dua spasi;
·
Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
·
Sesudah kutipan selesai diberi nomor
urut penunjukan setengah spasi ke atas,atau dalam kurung di tempatkan nama
singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
d) Kutipan
pada Catatan Kaki
Selain
dari kutipan yang di masukkan kedalam teks seperti telah di uraikan di atas,
ada pula kutipan yang di tempatkan pada catatan kaki. Bila cara demikian yang
dipergunakan, maka kutipan demikian selalu di tempatkan dalam spasi rapat,
biarpun kutipan itu singkat saja. Demikian juga kutipan itu dimasukkan dalam
tanda kutip, dan tanda kutip tepat seperti teks aslinya.
e) Kutipan
Atas ucapan Lisan
Bila
penulis ingin memasukkan juga kutipan-kutipan semacam ini di dalam tulisannya,
maka sebaiknya ia memperlihatkan naskah kutipan itu terlebih dahulu kepada
orang yang member keterangan itu untuk mendapatkan pengesahannya. Kalau ada
kekurangan atau kesalahan dapat diadakan perbaikan terlebih dahulu oleh yang
bersangkutan.
Sumber ucapan-ucapan
lisan itu dpat di masukkan langsung dalam teks, dapat pula di masukkan dalam
catatan kaki seandainya akan mengganggu jalannya teks itu sendiri.
f) Variasi
Membuat Kutipan
Ada
beberapa cara lain untuk membuat
kutipan-kutipan itu. Salah satu cara (terutama untuk kutipan yang singkat)
adalah langsung mulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat (bisa
koma, frasa yang bebas, bisa juga titik) disusul dengan sisipan penjelas
tentang ucapan atau pendapat itu untuk mengetahui siapa yang berkata demikian.
Perhentian itu dapat dilakukan sesudah sebuah kata, dapat pulasesudah sebuah
frasa atau kalimat singkat.
5.
Tanggung
Jawab Penulis
Dalam
hubungan dengan persoalan tanggung jawab ini, harus diingat bahwa kutipan itu
dapat di buat sekurang-kurangnya untuk dua tujuan yang berbeda; pertama,
kutipan dibuat untuk mengadakan sorotan, analisa, atau kritik, dan kedua,
kutipan dibuat untuk membuat sebuah uraian.
BAB
III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Setiap melakukan penyusunan makalah
dalam segala bidang dan semua orang pasti memilki tujuan dari penyusunan
makalah tersebut. Tetapi dalam penulisan atau penyussunan harus sesuai dengan
aturan dan prosedur yang berlaku dan juga dapat di pertanggungjawabkan.
B.
SARAN
DAN KRITIKAN
Penulis
mengingatkan kembali bahwa makalah ini kurang dari sempurna, seperti pepatah :
o
Di dunia ni tidak ada yang
sempurna,Kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan Kekurangan milik manusia.
o
Sehebat apapun manusia tak lain dan tak
bukan karena kehebatan Allah SWT.
o
Di atas langit masih ada langit.
Semua
itu menerangkan kekuragan pada setiap insan biasa dan binasa, saat ini tidak bisa apa-apa dan atau setelah menjadi luar
biasa jangan lupa kan binasa. Sama halnya makalah ini yang banyak kekurangan
dalam berbagai aspek, namun demi melaksanakan perbaikan dari setiap fase
perkembangan pesnyusunan makalah selanjutnya Penulis harapkan saran dan
kritikan dari pembaca dan terutama Dosen Pengampu. Tidak lupa Penulis
mengucapkan permohonan maaf pada kesalahan-kesalahan yang ada pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
-
Keraf, Gorys,1980. Komposisi Sebuah
Pengantar Kemahiran Bahasa, Ende Flores.Nusa Indah.
-
Surono,dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi Semarang.Farindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar